![]() |
Anda
penggemar film tentang agen rahasia? Dalam film-film tersebut, para agen
rahasia ini selalu ditemani oleh peralatan elektronik canggih yang mampu
membantu mereka dalam melancarkan aksinya. Di antara peralatan-peralatan canggih
tersebut, beberapa adegan menampilkan perangkat canggih yang mampu mendeteksi
keberadaan lawan.
Sebuah
kampung di Surabaya rupanya tak mau kalah dengan film-film tersebut. Mereka pun
menemukan cara untuk mendeteksi “lawan”, tanpa perlu menggunakan perangkat
canggih ala agen 007. Cukup modal ponsel yang menggunakan sistem operasi
Android saja, mereka sudah bisa memantau gerak-gerik “lawan” yang terekam dalam
CCTV. Canggih, bukan?
Ide
inovasi daerah yang cemerlang ini pertama kali dikembangkan pada akhir tahun
2014 oleh warga RT 02 RW XI Gubeng Kertajaya, Surabaya. Semuanya berawal dari
keresahan yang dirasakan warga akibat maraknya pencurian di daerah tersebut.
Para pencuri di daerah ini terkesan sangat berani dan buka-bukaan dalam
menjalankan aksinya. Kebanyakan aksi tersebut dilakukan pada siang hari saat
para penghuni rumah sedang beraktivitas. Kondisi inilah yang menyulitkan warga
untuk mengontrol keadaan rumah ketika mereka sedang berada di luar.
![]() |
![]() |
CCTV dipasang di seluruh area di RT 02 RW XI Gubeng Kertajaya, Surabaya. Hasil rekaman CCTV ini bisa diakses melalui aplikasi Android. |
“Dulu
sering sekali kecurian seperti sepeda motor, misalnya. Kadang-kadang ada
sebulan dua kali, dua bulan sekali, tapi terus-menerus terjadi. Jadi nggak takut rasanya maling itu, walaupun
kita sendiri sudah ‘awas’. Kejadiannya yang paling sering justru siang hari
karena itu waktunya kerja. Malam hari justru aman,” jelas Hendrik, warga
sekaligus ahli IT dibalik pemasangan CCTV ini.
Ia
memilih jenis CCTV yang mendukung aktivitas pantauan secara online. Jadi, seluruh warga di RT 02
bisa memantau rumahnya masing-masing, cukup dengan mengunduh aplikasi bawaan
dari CCTV tersebut ke ponsel Android
mereka. Tak hanya rumah sendiri, aplikasi ini juga mampu menunjukkan seluruh
daerah yang dipasangi CCTV.
![]() |
Hendrik, warga sekaligus spesialis IT RT 02 RW XI Gubeng Kertajaya, Surabaya bersama dengan aplikasi CCTV di ponsel pribadinya. |
![]() |
Lewat aplikasi ini, kita bisa melihat rekaman CCTV tidak hanya yang ada di rumah kita, tetapi juga area-area lain yang dipasangi CCTV di seluruh RT 02. |
“CCTV
ini kita buat demikian (akses online) karena kalau kita buat biasa kita harus
kontrol ke pos, jadi kita buat yang bisa dilihat di Android lewat aplikasi.
Jadi kita pasang sendiri untuk memangkas cost,
CCTV itu yang mahal biaya pemasangannya, apalagi dengan area seluas itu, karena
itungannya per meter persegi. Jadi untuk pengerjaannya kita lakukan sendiri semua
dengan cara swadaya. Kami memasang total 16 CCTV di 16 titik dengan harapan mampu
mengcover 100% wilayah dari RT 02 yang memiliki jumlah 143 kepala keluarga
dengan luas 22.000 meter persegi dan cukup padat ini,” tutur pria berkacamata
ini.
Setelah CCTV dipasang, banyak keuntungan yang
dirasakan oleh warga. Selain turun drastisnya angka kriminal, mereka juga mampu
meraih juara 1 dalam lomba Inisiasi Kampung’e Arek Suroboyo (IKAS) 2015 untuk
kategori Kampung Aman.
![]() |
Heru, Ketua RT 02 RW XI Gubeng Kertajaya, Surabaya (kiri), dan Hendrik (kanan), sedang memegang tropi Juara I IKAS kategori Kampung Aman. |
“Dampaknya
cukup bagus ya, disamping keamanan, kita
(RW XI) menang IKAS juara 1 untuk kampung aman. Nah, setelah dipasang CCTV ini
pernah kecurian. Pernah malam-malam ada kasus pencurian HP warga. Tapi ketangkep orangnya terus dibawa ke
polisi, nah dia nggak ngaku,
bilangnya ‘saya hanya mengetuk pintu, nggak
mencuri’. Langsung saya screenshot
gambar dari CCTV mulai dari saat dia masuk kampung, ke lokasi, berdiri,
menunggu, sampai dia mencuri, dikejar, berkelahi sama orang, saya kasih
videonya ke polisi. Itu kasus pencurian terakhir,” cerita Hendrik sambil
tersenyum lebar.
Kedepan,
mereka tidak hanya mengincar tropi Kampung Aman, tetapi juga Kampung Asuh dan
Surabaya Green and Clean. Untuk mewujudkan Kampung Asuh, warga RT 02
menyediakan ruang khusus belajar dengan akses WiFi gratis, taman bacaan,
posyandu, pengajian gratis, dan aktivitas keagamaan lainnya. Mereka juga
melengkapi area kampung dengan karya street
art yang memiliki pesan mengajak untuk berperilaku positif, seperti “Save Children”, “Jangan Suka Nyampah!”,
“Say ‘No’ to Drugs”, dan lain-lain.
Selain mural, mereka juga menyebar spanduk-spanduk bertuliskan “Ayo Sinau:
Matikan TV, Jam Malam Wajib Belajar 18.00-20.00”, “Jadilah Orang Hebat dengan
Berinternet Secara Sehat”, dan masih banyak lagi.
Selain itu, warga juga memasang pengeras suara di seluruh sudut kampung. Pengeras suara ini selain digunakan untuk pemberitahuan hal-hal penting, juga digunakan sebagai pengingat belajar bagi anak-anak.
Selain itu, warga juga memasang pengeras suara di seluruh sudut kampung. Pengeras suara ini selain digunakan untuk pemberitahuan hal-hal penting, juga digunakan sebagai pengingat belajar bagi anak-anak.
“Tidak hanya CCTV, kita juga ada speaker yang kita taruh diseluruh sudut kampung. Speaker ini juga untuk pengingat ‘ayo, jam 6 sore sampai jam 8 malam waktunya belajar, matikan TV’,” jelasnya.
“Poin
juga untuk juri sebagai kampung asuh, adalah kita ada lahan kecil yang kita
benahi untuk adek-adek mengaji. Selain itu, kita juga punya Nota Kesepahaman,
yang isinya seperti ‘jangan merokok di depan anak-anak’, ‘jangan menyuruh anak
beli rokok’, ‘jangan merokok di dalam rumah’, ini semua untuk pembelajaran
anak. Itu juga yang menjadi poin untuk juri IKAS,” jelas Ketua RT 02 Heru
Sasmito Basuki.
Selanjutnya, dalam proses menuju Surabaya Green and Clean, RT 02 memiliki rencana pengolahan air limbah rumah tangga yang nantinya akan digunakan
untuk menyiram tanaman.
”Kami
sedang menjalankan proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan masih
dalam tahap pengecoran. Kan itu perlu perawatan untuk tanaman-tanamannya, jadi
nanti kami beri saluran, nah air hasil olahan limbah rumah tangga ini untuk
siram-siram tanaman. RT kami ingin mengikuti Surabaya Green and Clean. Ya
alhamdulillah kita sempat masuk 30 besar di ajang Surabaya Green and Clean.”
Tuturnya.
Mewujudkan
kampung yang aman, nyaman dan ramah anak merupakan idaman dari seluruh
masyarakat. Dengan kerja keras, niat, gotong royong, serta kesadaran dari
seluruh anggota masyarakat, tentu ini semua bisa dicapai. RT 02 RW XI Gubeng
Kertajaya, Surabaya telah berhasil membawa kabar baik untuk Indonesia dengan
mewujudkan impian menjadi kampung aman nan idaman. Kampung kalian, kapan?
Artikel ini diikutsertakan pada Kompetisi Menulis Blog Inovasi Daerahku -https://www.goodnewsfromindonesia.id/competition/inovasidaerahku